Tim Penyusun Dokumen Kajian Kerentanan dan Kapasitas Masyarakat dalam Pengurangan Risiko Bencana Desa Kelawi dan Desa Maja melakukan Forum Group Discussion (FGD) membahas jenis ancaman dan menentukan prioritas ancaman yang sering terjadi pada kdua desa tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 01 dan 02 Mei 2024, bertempat di Balai Desa Maja dan Kelawi. Acara ini dihadiri oleh perwakilan masyarakat, pemerintah desa, BPBD Kabupaten Lampung Selatan, dan dan Mitra Bentala.

Hasil diskusi menunjukkan bahwa kedua desa ini pernah mengalami setidaknya 14 jenis bencana yaitu gempa bumi, vulkanik, angin puting beliung, banjir, banjir rob, Covid-19, abrasi pantai, tawuran, kebakaran, kekeringan, tsunami, pencemaran air, DBD, dan malaria. Gempa bumi dan tsunami mendapatkan skor tertinggi dengan nilai 8, diikuti oleh kebakaran lahan dengan skor 7, kekeringan dengan skor 6,5, serta pencemaran air dan DBD dengan skor 5. Sementara di Desa Kelawi ancaman bencana yang seringkali terjadi meliputi kebakaran lahan, kekeringan, DBD, tsunami dan gempa bumi, serta longsor.

Peserta juga merumuskan kegiatan prioritas yang perlu dilakukan antara lain; simulasi bencana, perbaikan dan penambahan jalur evakuasi serta rambu-rambu, pembuatan titik kumpul dengan fasilitas kelistrikan, MCK, dan air bersih, serta penyediaan alat komunikasi untuk peringatan ketika terjadi bencana. Peserta juga mengharapkan adanya rencana penghijauan atau penanaman di lahan kosong, penyediaan paralon dan selang untuk penyaluran air bersih ke rumah warga, pembuatan tempat pengumpulan sampah, serta pemberian tanda bagi rumah-rumah yang memiliki anggota keluarga yang rentan. Masyarakat mengharapkan agar ada alokasi anggaran yang bersumber dari pemerintahan desa, kabupaten dan juga dukungan dari Mitra Bentala. Selian itu masyarakat akan menyiapkan lokasi yang akan dijadikan areal titik kumpul jika terjadi bencana.

Bapak Romi dari BPBD Kabupaten Lampung Selatan membuka acara secara resmi dan menekankan pentingnya perumusan rencana kegiatan prioritas untuk memungkinkan mitigasi yang efektif dan mandiri oleh masyarakat. Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai upaya mencegah pencemaran air dan banjir. Ia juga mengimbau masyarakat untuk menciptakan pola hidup bersih dan sehat, termasuk tidak membuang sampah sembarangan.

Dewi Ira Rahmawati, menyampaikan bahwa Mitra Bentala telah melakukan berbagai kegiatan terkait kebencanaan dan berharap partisipasi peserta untuk aktif memberikan informasi. Hal ini berkaitan dengan dokumen kajian yang akan dihasilkan dari pertemuan tersebut.

FGD ini dipandu oleh Saudara Afif Sepriawan dan ditutup oleh masing-masing kepala desa yaitu Bapak Arlizon dan Ibrahim.

Dokumentasi Maja